"Saya melihat ada tiga skenario," ujar Priyo dalam diskusi media di kantor ICMI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (7/3).
Adapun skenario yang pertama, kata Priyo, yakni head to head dari dua kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Jika hal ini terjadi maka sangat riskan dan beresiko. Priyo mengingatkan, Pilpres 2014 telah membuat masyarakat terbelah.
Skenario kedua munculnya poros ketiga yang dimotori Partai Demokrat. Skenario ini dinilainya lebih baik bagi kehidupan demokrasi di Indonesia.
Lalu skenario yang ketiga, menurut dia, hanya ada satu pasangan karena syarat ambang batas kursi parpol untuk mengusung calon presiden.
"Kemungkinan lain siapa tahu Jokowi dan Prabowo satu meja sehingga partai lain tidak bisa lagi menentukan pilihan," pungkas mantan ketua DPR ini.
[wid]
BERITA TERKAIT: