Namun, rekomendasi itu belum bisa dibilang final. Masih ada kemungkinan bahwa nama Jokowi diumumkan "lebih pagi" oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, demi mendongkrak elektabilitas calon-calon yang diusung PDIP dalam Pilkada Serentak 2018.
Apalagi, Ketua DPP PDIP, Rokhmin Dahuri, mengakui bahwa pengumuman Jokowi sebagai Capres 2019 itu keluar dari kesepakatan awal yaitu tidak ada penetapan nama capres dalam Rakernas. Ia menegaskan, penyebutan nama Jokowi merupakan keputusan pribadi Mega walau sudah dimatangkan oleh jajaran DPP.
Mendengar isu tersebut, Partai Golkar sebagai partai politik pertama yang mendeklarasikan pencalonan kembali Jokowi, memberi tanggapan dingin.
Sebagai partai pengusung utama Jokowi, Golkar tidak akan terpengaruh sikap politik PDIP terhadap pencalonan mantan Gubernur Jakarta tersebut.
Politikus Partai Golkar, Aziz Syamsuddin, melihat sikap politik itu sebagai urusan internal PDIP.
"Itu kan intenal PDIP, dan saya tidak mengomentari itu, tanyakan saja ke Mas Hasto (Sekjen PDIP)," kata Aziz yang juga Ketua Badan Anggaran DPR RI di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (2/3).
Yang pasti ditekankan Aziz, sikap Golkar tidak akan berubah yaitu mengusung kembali dan berjuang memenangkan Jokowi di Pilpres 2019.
"Kalau Golkar sudah final dukung Jokowi," pungkasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: