JELANG PILPRES 2019

Koalisi Gerindra-PKS-PAN Berpotensi Retak Di Tengah Jalan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 27 Desember 2017, 02:23 WIB
Koalisi Gerindra-PKS-PAN Berpotensi Retak Di Tengah Jalan
rmol news logo . Koalisi Partai Gerindra PKS dan PAN di beberapa Pilkada belum tentu berlanjut ke Pilpres 2019.

"Koalisi itu enggak ada. Yang ada hanya persekongkolan," kata pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago kepada redaksi, Rabu (27/12).

Menurut Pangi, koalisi permanen pun tidak ada. Terbukti Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pada Pilpres 2014 mengalami patahan di tengah jalan.

"Koalisi itu basisnya pragmatisme dan keuntungan yang didapat. Bicara soal koalisi sebetulnya sederhana, yaitu bicara siapa dapat apa," paparnya.

"Koalisi Gerindra, PKS dan PAN menurut saya juga ada potensi mengalami patahan di tengah jalan. Belum tentu mereka solid mengusung capres," lanut Pangi.

Misalnya, capresnya dari Gerindra yaitu Prabowo Subianto, cawapresnya bisa dari PKS dan bisa juga dari PAN.

"Maka ada potensi salah satu yang tergabung dalam koalisi tersebut, bakal menarik diri dan keluar dari koalisi apabila kadernya tak digandeng Prabowo sebagai cawapres," ujar Pangi.

Partai Gerindra, PKS dan PAN mematangkan koalisi Pilpres 2019 lewat Pilkada Serentak 2018.

Gerindra-PKS-PAN sudah sepakat akan berkoalisi pada Pilkada di lima provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Maluku Utara. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA