Demikian penilaian Peneliti Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro di Jakarta, Kamis (10/11)
"Lebih jauh lagi angkah itu akan memunculkan sikap saling melaporkan, saling tuding dan menuduh. Ketika yang satu menuduh, yang lain balas menuduh, ketika yang satu melaporkan yang lain juga akan melaporkan. Saling balas dendam dan saling mensubordinasi dan ini bukan hal yang positif bagi kehidupan bernegara," kata Siti.
Dia berpendapat, pernyataan yang dilontarkan Fahri dalam demo 4 11 lalu sangat terang hanya menjelaskan kepada khalayak yang hadir di aksi damai tersebut bukan untuk menjatuhkan pimpinan nasional" kata dia lagi.
"Jangan diukur Fahri Hamzah sebagai orang yang lembut dalam menyampaikan pikirannya, dia tipikal orang yang kritis dan berani bicara apa adanya tanpa tedeng aling-aling. Karena tidak bisa melihat yang salah, maka Fahri teriak dan ini saya nilai justru sebagai sikap yang frankly," tambahnya.
Begitu juga kehadirannya di tengah massa akbar ormas Islam dan elemen masyarakat, menurut Siti, juga menunjukkan kalau Fahri Hamzah, sosok wakil rakyat yang peduli pada keinginan atau aspirasi masyarakat dan jelas dia bersikap tidak sembunyi-sembunyi atau bermain underground.
"Jadi kalau niatnya mau menurunkan pemerintah, tentu caranya tidak bukan seperti itu. Sebab kalau mau menumbangkan Pak Jokowi pastinya tidaklah seperti itu, masak welo-welo," jelasnya.
Oleh karena itu tambah Siti, kecurigaan kepada Fahri tersebut tidak beralasan dan berlebihan. Tuduhan itu harus diikuti bukti-bukti yang konkrit.
"Ini kan cuma konvoi bareng aja, damai tertib, bahkan sampah-sampah dikumpulkan. Mereka hanya ingin Jokowi mendengarkan agar hukum dan keadilan ditegakkan.†tegasnya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: