Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Eep: Mengalami Tren Penurunan, Elektabilitas Basuki 31,9 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 05 Oktober 2016, 17:58 WIB
Eep: Mengalami Tren Penurunan, Elektabilitas Basuki 31,9 Persen
Eep Saefulloh/net
rmol news logo Elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama mengalami tren penurunan. Tingkat keterpilihan cagub DKI Jakarta petahana tersebut anjlok sebesar 10,8% dalam rentang waktu Juli hingga Oktober atau sekitar tiga bulan.

"Dalam survei PRC PolMark Indonesia bulan Juli 2016 Basuki memiliki elektabilitas sebesar 42,7% dan turun menjadi 31,9% pada survei bulan Oktober 2016 ini," jelas pendiri PolMark Research Center (PRC), PolMark Indonesia, Eep Saefulloh, dalam keterangan persnya (Rabu, 5/10).

Survei ini dilakukan terhadap 1.100 responden, yaitu warga Jakarta berhak pilih pada saat survei diadakan. Responden diambil dengan metode multistage random sampling (sampel acak bertingkat), diwawancarai secara tatap muka.

Margin of error survei ini adalah +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Responden terdistribusi secara proporsional di setiap Kota di DKI Jakarta. Kegiatan wawancara/turun lapangannya diadakan pada 28 September - 4 Oktober 2016 lalu.  Untuk Pilkada Jakarta 2017, PRC sebelumnya sudah dua kali melakukan survei, yaitu pada bulan Februari dan Juli.

Dia melanjutkan tren serupa juga terjadi pada tingkat kepuasan masyarakat Jakarta terhadap kinerja Basuki sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam survei Oktober 2016, tingkat kepuasan terhadap kinerja Gubernur adalah 61,8%.

"Angka ini merupakan penurunan sebesar 8% dari tingkat kepuasan sebesar 69,8% dalam survei Juli 2016 lalu," ulasnya.

Apalagi, dari 31,9% responden yang memilih Basuki-Djarot dalam survei bulan Oktober ini, hanya 23,2% yang menyatakan pilihannya terhadap petahana tersebut sudah mantap, tidak akan berubah. Sementara itu, dalam survei bulan Juli 2016, dari 42,7% yang memilih Basuki-Djarot yang menyatakan mantap 28,7%.

"Dengan demikian, di kalangan pemilihnya yang mantap sekalipun, elektabilitas Basuki-Djarot mengalami penurunan sebesar 5,5%," ungkap Eef.

Berdasarkan temuannya, secara umum masyarakat DKI Jakarta menilai Basuki-Djarot berhasil dalam hal penyediaan transportasi umum yang memadai, pembersihan sungai-sungai di Jakarta, perbaikan fasilitas angkutan dan jalan raya, dan perbaikan kinerja birokrasi.

"Sedangkan dalam hal penanggulangan banjir, penanggulangan kemacetan, penertiban "pemukiman liar", dan penertiban pedagang kaki lima (PKL), Basuki-Djarot dinilai gagal," ucapnya.

Bila elektabilitas Basuki-Djarot 31,9 persen, duet Anies Rasyid Baswedan -Sandiaga Salahuddin Uno memiliki elektabilitas 23,2% dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni 16,7%. "Masyarakat Jakarta yang belum menentukan pilihan sebesar 28,2%," tandasnya.  [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA