Amalia Ayuningtyas selaku salah satu pendiri Teman Ahok mengakui langkah yang dilakukan relawan merupakan kemajuan bagi perpolitikan di Indonesia.
Dia mengisahkan, mulanya ketika awal pengumpulan KTP masyarakat mengira akan memperoleh sesuatu jika memberikan fotokopi KTP sebagai bentuk dukungan.
Menurut Amalia, politik di Indonesia kerap menggunakan sistem take and give, sehingga jika memberikan dukungan masyarakat berharap dapat imbalan.
"Banyak masyarakat minta sesuatu pas kita tawarin ngasih KTP dukungan," jelasnya di sela penghitungan KTP di markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta (Minggu, 19/6).
Selain itu, dia juga menyesali adanya masalah yang menghadang Teman Ahok. Seperti lahan bangunan untuk tempat sekertariat Teman Ahok yang dipermasalahkan hingga dugaan aliran dana Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta.
"Kesulitan memang iya, tapi kita berusaha meminimalisir. Gerakan ini merupakan kemenangan bersama, buktikan masyarakat sudah naik level di bidang politik, semua ikut nyumbang, ngasih tenaga, klarifikasi fitnah. Semua bantu feedback, itu hal yang sangat mahal buat teman Ahok," jelas Amalia.
Hingga pukul 16.00 WIB sore tadi ini sudah terkumpul lebih dari 996.000 KTP dukungan bagi Ahok maju sebagai petahanan di Pilkada DKI Jakarta 2017. Penghitungan jumlah KTP digelar di markas Tman Ahok di Komplek Graha Pejaten Nomor 3, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
[wah]