BLOK MASELA

Kepala SKK Migas Gagal Memahami Sikap Presiden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 17 Maret 2016, 13:49 WIB
Kepala SKK Migas Gagal Memahami Sikap Presiden
Amin Sunaryadi/net
rmol news logo Pernyataan Kepala SKK Migas, Amin Sunaryadi, terkait isu pengembangan atau plan of development (POD) Blok Masela, kemarin, menunjukkan kegagalan paham sekaligus menyudutkan sikap presiden.

Dalam pernyataan persnya, Kepala SKK Migas menyayangkan bahwa dalam situasi ekonomi Indonesia yang sedang menggalakkan investasi, ternyata ada investasi besar yang sudah di depan mata harus mundur minimal 2 tahun.

Amin juga mengungkapkan, karena sampai dengan Kamis 10 Maret 2016 belum ada keputusan terhadap persetujuan Revisi POD Blok Masela, maka Inpex Indonesia telah memutuskan untuk melakukan downsizing personil Inpex di Indonesia. SKK Migas juga mendapat informasi dari Shell Indonesia bahwa CEO Shell telah meminta para engineer Shell di Belanda, Kuala Lumpur dan Jakarta yang semula bekerja untuk proyek Masela segera mulai mencari pekerjaan baru di internal Shell global.

Menyikapi itu, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, berharap pernyataan pers Amin Sunaryadi bukan atas saran konsultan yang telah sesat memberikan saran kepada Inpex Masela. (Baca: Ini Dokumen Konsultasi Kuntoro Cs Untuk Inpex Masela)

Menurutnya, apa yang sudah dikatakan Amin Sunaryadi secara tidak langsung mengesankan dia sendiri yang menelanjangi ketidakpahaman SKK Migas soal keputusan pemerintah atas POD Blok Masela.

"Seperti kata pepatah, 'muka buruk, cermin dibelah' atau bisa juga "karena nila setitik, rusak susu sebelanga"," kata Yusri Usman.

Bahkan, ia menilai, sikap Kepala SKK Migas seolah sangat ingin menyudutkan Keputusan Presiden terhadap Blok Masela. Kepala SKK Migas telah "gagal paham " memaknai apa esensi di balik pesan Presiden Jokowi.

Menurut dia, tidak mungkin presiden membuat keputusan mikro dan mengarahkan bawahannya dengan rinci. Presiden hanya berbicara hal makro dengan meminta pengkajian yang benar dalam isu Blok Masela untuk kepentingan dan manfaat besar bagi negara dan khususnya masyarakat Maluku.

"Maka sangatlah disayangkan Kepala SKK Migas telah gagal paham," tegas Yusri. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA