Jokowi: Presiden Dibilang Koppig Tidak Apa-apa, Tapi Jangan Menjelekkan Pemerintah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Minggu, 13 Desember 2015, 06:31 WIB
Jokowi: Presiden Dibilang <i>Koppig</i> Tidak Apa-apa, Tapi Jangan Menjelekkan Pemerintah
joko widodo/net
rmol news logo Tulisan-tulisan yang menyadarkan pentingnya integritas, pentingnya kejujuran, harus ditumbuhkan.

Demikian katab Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu para blogger, di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (12/12).

Jokowi menekankan pentingnya tulisan yang memberi rasa optimimse kepada publik. Presiden memberi contoh ketika ekonomi melambat, sebenarnya semua negara mengalami pelambatan.

Bahkan beberapa negara besar di dunia seperti Rusia mengalami pertumbuhan yang minus. Tidak jarang presiden atau perdana menteri dari suatu negara yang bertanya kepada presiden bagaimana negara sebesar Indonesia mempunyai pertumbuhan 4,8 persen.  

"Tapi di kita sendiri banyak yang menulis resesi, anjlok," ungkap  Presiden, dikutip dari website sekretariat kabinet.

Menurut Presiden Jokowi, dirinya anti berbicara hal-hal yang negatif, dan pesimis. Menurutnya, untuk membangun negara kita, kita harus menumbuhkan tkepercayaan untuk mendatangkan investor karena kita berjualan kepercayaan.

"Presiden dibilang gila, presiden sarap, presiden koppig (keras kepala), saya tidak apa-apa. Tapi jangan menjelekkan negara kita sendiri, jangan menjelekkan pemerintah," kata Presiden. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA