Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KSPI: Terorisme Subur Karena Gap Tinggi Miskin Dan Kaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 15 Mei 2018, 16:34 WIB
KSPI: Terorisme Subur Karena Gap Tinggi Miskin Dan Kaya
Said Iqbal/RMOL
rmol news logo Buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memint agar pemerintah melalui aparat penegak hukum mengusut tuntas dalang aksi-aksi terorisme di sejumlah lokasi di Surabaya, Jawa Timur.

"Buruh Indonesia dan KSPI mengutuk keras aksi terorisme dan meminta Pemerintah mengusut tuntas dalang serta motif di balik serangan terorisme tersebut," tutur Presiden KSPI Said Iqbal melalui siaran pers, Selasa (15/5).

Menurut Iqbal, serangan tersebut merupakan bentuk teror yang bertujuan menakut-nakuti warga. Namun demikian, menurutnya, rakyat Indonesia tidak bisa ditakut-takuti dengan kekerasan.

Dia pun mengatakan, KSPI mendukung langkah-langkah pihak kepolisian dan pemerintah Indonesia untuk memberantas terorisme serta bentuk kekerasan lainnya.

Said Iqbal berpendapat, suburnya terorisme dikarenakan rasa ketidakadilan yang terusik dan kemiskinan.

"Kekerasan dan kemiskinan merupakan tempat tumbuh suburnya aksi aksi kekerasan lainnya," tegasnya.

Oleh karena itu, KSPI berharap pemerintah mempersempit gap antara orang kaya dan orang miskin. Gini rasio harus diturunkan. Salah satunya dengan tidak memperlakukan kebijakan upah murah dan menghentikan TKA Tiongkok buruh kasar masuk ke Indonesia.

"Dengan demikian, dari dua kebijakan ini diharapkan kesenjangan pendapatan, angka kemiskinan, dan pengangguran bisa diselesaikan secara bertahap. Sehingga paham terorisme dan bentuk kekerasan tidak tumbuh subur di Indonesia," katanya.

Iqbal menilai, sesuai publikasi Majalah Forbes, sangat aneh jika di Indonesia 10 orang terkaya kekayaannya bertambah ratusan triliun rupiah. Padahal, di saat bersamaan daya beli masyarakat turun.

“Secara bersamaan justru diberlakukan upah murah dengan PP No 78 tahun 2015 dan membanjirnya TKA Cina unskilled worker,” ujarnya.

Said Iqbal pun meminta pemerintah menyelesaikan akar persoalan kemiskinan, yang diyakini sebagai bentuk munculnya aksi-aksi kekerasan dan terorisme di Indonesia.

“Stop radikalisme, stop terorisme,” ujar Said Iqbal.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA