Ia pernah menjadi Sekretaris Militer Presiden di masa kepemimpinan Joko Widodo (2015-2016) sebelum diangkat menjadi Irjen Kementerian Pertahanan.
"Beliau punya modal besar karena dulu sebagai Sesmil juga banyak berhubungan dengan presiden. Mudahan-mudahan chemistry-nya nanti baik dengan presiden. Saya rasa itu yang terpenting," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/12).
Selain itu, penunjukan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) untuk posisi Panglima TNI baru dianggapnya sebagai langkah Presiden Jokowi menciptakan rasa adil di internal TNI.
Sebelum Jenderal TNI Gatot Nurmanyto, jabatan Panglima TNI juga diduduki petinggi TNI AD yaitu Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Dan sebelum Moeldoko menjabat, Panglima TNI dipegang oleh pemanggul bintang empat dari TNI AL, Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono.
"Ini memenuhi rasa kebersamaan dan keadilan di TNI, dari sisi matra angkatan udara. Semangat rotasi itu dilakukan oleh Presiden," ungkap Meutya.
[ald]