Seminar Peran Lembaga Pendidikan TNI AL Digelar Di GSB Surabaya

Seminar yang juga dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Angkatan Laut (Hardikal) ke-71 ini digelar gedung Graha Samudera Bumimoro (GSB), Surabaya, Rabu, (10/5). Seminar Nasional kali ini dibuka Asisten Perencanaan Kasal Laksamana Muda TNI Tri Wahyudi Sukarno, mewakili Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto juga menghadiri seminar nasional ini. Seminar yang dihadiri 300 undangan dari kalangan militer, para akademisi dan mahasiswa ini, ditujukan pula untuk memberikan gambaran tentang pola gelar dan interoperability system dan teknologi informasi terpadu dalam rangka mendukung strategi pertahanan di laut.
 
Tampil sebagai pembicara dalam seminar tersebut antara lain, Asops Kasal Laksda TNI INGN Ary Atmaja, yang membahas tentang peluang dan ancaman maritim sebagai dampak perkembangan lingkungan strategis Indonesia guna mendukung penyelenggaraan strategi pertahanan negara di laut.

Sementara mantan Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Mohammad Nuh membahas tentang urgensi kebijakan pembangunan kekuatan dan kemampuan teknologi informasi terpadu dalam mendukung strategi pertahanan di laut.
 
Sedangkan Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan, Unhan, Laksda TNI Dr. Amarullah Octavian, membahas tentang pola gelar dan interoperability information technology pada system informasi terpadu pertahanan Negara di laut. Kemudian Dr. Onno Widodo Purba membahas tentang “Peran lembaga pendidikan TNI AL dalam ikut serta mengembangkan system dan teknologi informasi terpadu guna mendukung strategi pertahanan negara di laut.
 
Hadir dalam acara tersebut pejabat lembaga pendidikan TNI AL antara lain Komandan Kodiklatal, Gubernur AAL, Komandan Seskoal dan Komandan STTAL. Sedangkan pejabat teras TNI Angkatan Laut yang hadir antara lain Aspres Kasal, Pangarmatim, Dankormar, Kadispsial, Danpasmar 1, Kasgartap III Surabaya, para undangan pejabat militer di lingkungan TNI dan Kemenhan, pejabat Polri dan para akademisi.  [ian]