"Pada saat itu saya ikut dan berada di belakang Presiden RI Joko Widodo," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Jakarta, Minggu (4/12).
"Tidak ada anggota Pasukan Pengamanan Kepresidenan yang menangkap salah satu oknum, yang ditengarai merupakan salah satu pendukung Ahoker," tegasnya, menambahkan.
Gatot pun mengimbau, kepada seluruh masyarakat Indonesia agar lebih waspada dan selektif lagi dalam memilah berita ataupun informasi yang disebarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab melalui media massa, khususnya media sosial.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menyayangkan munculnya isu-isu ataupun berita-berita tidak benar, apalagi untuk mencederai umat Islam Indonesia dalam menyampaikan aspirasinya.
"Jangan membenturkan kelompok yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya," tegasnya.
Menurut Kapuspen TNI, Aksi Super Damai 212 beberapa waktu lalu sudah berjalan dengan aman dan tertib.
"Ini benar-benar menunjukkan kepada dunia bahwa, Islam adalah Rahmatan Lil Alamin," pungkasnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: