"Pemerintah tentu sangat paham harapan keluarga. Tapi, pemerintah Indonesia tidak akan pernah kompromi dengan terorisme dan perompak. Kami tidak akan mengalah pada ancaman mereka," ujar Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta (Rabu, 3/8).
Mantan Panglima ABRI itu mehnyebut bahwa ancaman Abu Sayyaf tidak semata-mata ditujukan kepada para sandera, tetapi telah menyandera kehormatan bangsa Indonesia sebagai negara berdaulat.
Atas dasar itu, pemerintah akan terus berupaya melakukan pembebasan sandera dan siap melakukan apapun jika diminta bantuan oleh pemerintah Filipina. Termasuk opsi operasi militer bersama untuk menumpas kelompok Abu Sayyaf.
"Pihak Filipina sudah rencanakan upaya pembebasan, butuh satu perencanaan. Kami tunggu kabar dari pihak Filipina dan kami siap jika dibutuhkan bantuan, kami akan bantu," tegas Wiranto.
Sebagaimana diketahui, kelompok Al Habsyi Misaya, salah satu faksi bersenjata jaringan Abu Sayyaf mengancam akan membunuh empat anak buah kapal (ABK) Charles jika tuntutan uang tebusan tidak dipenuhi perusahaan.
[wah]
BERITA TERKAIT: