Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

NU: Pola Tolikara Berulang di Aceh Singkil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 13 Oktober 2015, 22:15 WIB
rmol news logo Motif kekerasan mengatasnamakan agama mulai terlihat lagi. Itu dilakukan dengan memanfaatkan hari besar keagamaan.

Begitu diungkapkan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Rumadi Ahmad saat konferensi pers di Gedung Persekutuan Gereja di Indonesia (PGi), Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (13/10).

Dia menilai, peristiwa di Aceh Singkil hampir sama dengan peristiwa bentrokan antar umat beragama terjadi di Tolikara, Papua.

"Empat bulan lalu, kasus serupa di ujung Timur Indonesia (Tolikara), sekarang di ujung Barat Indonesia (Aceh). Saya nggak tahu ini seperti kebetulan atau direkayasa. Tapi polanya berulang, memanfaatkan hari besar keagamaan, meski isunya dikemas keresahan dan izin tempat ibadah," ujar Rumadi.

Disamping memanfaatkan hari keagamaan, Rumadi menilai masyarakat Indonesia juga sangat mudah terprovokasi. Sikap seperti ini adalah sebuah penyakit yang harus segera disembuhkan oleh Pemerintah dan juga para tokoh agama.

Penyakit masyarakat, lanjut dia, bukan hanya minuman keras dan pelacuran. Intoleransi juga penyakit yang harus disembuhkan.

"Persoalan izin, bukan hanya di umat Kristen, tapi di Islam-pun juga banyak. Ini semua karena masyarakat kita 'sakit'. Jika tak bisa diatasi, bukan tidak mungkin akan terjadi di tempat lain, aksi balas dendam," tegasnya.

Untuk mencegah adanya korban dan aksi yang berkelanjutan dari kedua belah pihak, Rumadi meminta aparat setempat segera melalukan langkah pengamanan.

"Tak ada alasan lain kepada aparat Pemerintah harus antisipasi agar peristiwa di Aceh tidak di-frame oleh pihak lain," pungkasnya. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA