"Intinya kami netral. Kami akan copot baik komandan atau prajurit yang terlibat politik. Pokoknya, kalau Dwi Fungsi (ABRI) lahir lagi, potong kepala saya," tegas Moeldoko kepada wartawan saat konfrensi pers usai meninjau gladi bersih HUT TNI ke-68 di Skadron 2 Lanud Halim Perdanakumusa, Jakarta, Kamis (3/10)
Moeldoko melarang semua prajurit dan komandan untuk memberikan segala bentuk sarana dan prasarana terkait dengan kegiatan parpol. Termasuk mobil atau gedung dan lapangan milik TNI.
Kecuali, kata Moeldoko, jika memang dibtuhkan oleh lembaga pemilu untuk membawa logistik pemilu ke daerah, TNI akan siap. Tapi selain dari itu, TNI tak akan ikut campur dalam kegiatan pemilu.
"Netralitas kami tinggi. Saya tidak mau aneh-aneh. Kalau ada yang melanggar, copot. Jadi masyarakat jangan curiga terus kalau kegiatan TNI di daerah dinilai politis. TNI punya kekuatan dan kemampuan bantu rakyat," tegas Moeldoko.
[ald]
BERITA TERKAIT: