Sementara istri dan anak pertamanya yang masih hidup ditemukan terkapar lemas dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Lurah Tugu Selatan, Sukarmin mengatakan, HR tergolong keluarga mampu apabila dilihat dari status kepemilikan rumah yang merupakan milik sendiri. HR pun memiliki satu unit mobil dan sepeda motor.
"Kalau dilihat dari ekonominya tergolong menengah ke atas. Rumahnya dua lantai dan punya kendaraan pribadi," kata Sukarmin dikutip dari siaran pers Pemprov DKI Jakarta, Senin (30/10).
Hal itu senada dikatakan Ketua RT 06/03 Kelurahan Tugu Selatan, Jumadi. Menurutnya, berdasarkan pendataan Dasawisma, keluarga HR tercatat sebagai keluarga berekonomi menengah ke atas. HR juga santer dikenal tetangga memiliki usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah.
"Setahu saya keluarga HR adalah keluarga baik-baik. Berpendidikan dan punya usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah. Finansialnya bagus," kata Jumadi.
Dengan kategori ekonomi seperti itu, dia juga memastikan keluarga HR tidak tercatat sebagai keluarga penerima bantuan sosial baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Bansos tidak dapat karena masuk dalam kategori keluarga mampu," tutupnya.
Diketahui, di dalam rumah beralamat Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, RT 06/03 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara juga ditemukan istri HR berinisial NP (32) dan ADA (4) yang dalam keadaan lemas. Kasus tersebut kini sedang dalam penanganan aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Utara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Warga digegerkan dengan penemuan mayat seorang ayah berinisial HR (50) dan anak balitanya, AQ (2) di rumahnya di Jalan Balai Rakyat V, Nomor 12, RT. 6, RW. 3, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu pagi (28/10). Saat ditemukan, mayat keduanya sudah dalam keadaan membusuk. 
BERITA TERKAIT: