Gita memaparkan gagasan, pemikiran dan ide-idenya terkait situasi global secara umum hingga bagaimana mengoptimalkan JMSI sebagai wadah bagi perusahaan-perusahaan media khususnya berbasis siber. Gita berpesan, JMSI memiliki tugas mulia, yakni mengedukasi masyarakat luas agar bisa membedakan antara fakta, dengan non fakta maupun antara fakta dengan fiksi.
“Tugas kita dalam konteks jurnalisme adalah mengedukasi masyarakat luas agar maereka bisa membedakan antara fakta dengan non fakta, antara fakta dan fiksi. tugas kita adalah untuk memberikan vitamin bagi mereka agar imunitas kognitif kita semakin kuat,†kata Gita.
Jika masyarakat luas sudah bisa membedakan hal tersebut, dan JMSI sebagai salah satu yang berperan dapat merawatnya sekaligus mampu dijalankan secara berkesinambungan maka, Indonesia pada tahun 2045 yang akan datang menjadi jembatan antara peradaban Tiongkok dan peradaban Amerika Serikat, menjadi jembatan antara Islam dengan dunia barat bahkan jembatan dari berbagai peradaban yang ada.
“Insha Allah, Indonesia di tahun 2045 itu akan beda sekali di tahun 2021,†pungkas Gita.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri juga menyampaikan materi bagaimana upaya memberantas korupsi hingga mengapa orang ingin melakukan korupsi dalam rangkaian Rakernas I JMSI di Semarang ini. Rakernas I inipun turut dihadiri oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
BERITA TERKAIT: