Menurut Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, durasi surut dalam 6 jam tersebut dihitung sejak hujan berhenti dan tidak ada lagi luapan Kali atau saluran.
"Jadi kita enam jam sesudah airnya surut di sungai, kembali normal, atau enam jam sesudah hujannya berhenti," ungkap Anies seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJakarta, di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu pagi (20/2).
Menurutnya, yang terjadi saat ini adalah hujannya berhenti, tapi aliran dari hulu masih jalan terus. Sehingga hal ini menjadi kendala tersendiri.
"Itulah sebabnya harus dua-duanya (berhenti)," sambung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Orang nomor satu di Jakarta itu pun melanjutkan, saat ini air kiriman dari kawasan hulu sedang dalam perjalanan menuju Jakarta.
"Nah, dalam perjalanan ke Jakarta itu tentu berdampak pada kawasan kawasan yang ada di sekitarnya," tandasnya.
Sebelumnya, berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta hingga pukul 06.00, sejumlah wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur masih terdampak genangan.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto memaparkan, sebanyak 29 RW terdampak di Jakarta Selatan, terdiri dari 44 RT, dengan ketinggian 40 - 150 cm, dan terdapat pengungsi sebanyak 7 KK dengan total 19 jiwa.
Sementara di Jakarta Timur terdapat 50 RW terdampak, terdiri dari 143 RT, dengan ketinggian 40 - 180 cm, dan 372 KK dengan total 1.361 jiwa sedang mengungsi. Serta di Jakarta Barat sejumlah 4 RW dan 6 RT terdampak.
"Secara keseluruhan, sebanyak 193 RT dari total 30.470 RT yang terdampak, dengan persentase RT terdampak sebesar 0,633 %. Dan jumlah pengungsi di seluruh DKI sebanyak 379 KK dengan total 1.380 jiwa," ungkap Sabdo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/2).
BERITA TERKAIT: