Memasuki hari ke-7, selain di Surabaya, BIN juga menggelar rapid tes di Sidoarjo. Dua titik lokasi rapid test ini adalah Pasar Taman Wonocolo, Sidoarjo dan di Terminal Keputih, Surabaya.
Rapid Test massal ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Sri Wulandari, salah satu dokter yang menangani rapid Covid-19 yang digelar BIN di Surabaya mengungkapkan pada hari ke-7 ini, pada lokasi pertama rapid test di Pasar Taman Wonocolo, Sidoarjo telah dilakukan rapid terhadap 466 orang. Hasilnya 54 orang reaktif.
"Sedangkan yang di swab test itu ada 74 denggan 20 tambahan rujukan dari puskesmas setempat," ucap Wulan, Kamis (4/6).
Sementara itu, di lokasi kedua rapid test di Terminal Keputih, Surabaya, BIN telah melakukan rapid test terhadap 1.056 orang. Dari jumlah itu hasilnya 121 orang reaktif.
"Untuk yang swab kita lakukan terhadap 126 orang dengan 5 orang rujukan dari puskesmas," jelasnya.
Mereka yang reaktif hasil rapid test langsung dilakukan penanganan swab test. Bila hasilnya positif maka akan diisolasi di lokasi yang telah ditentukan oleh Pemkot Surabaya.
Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim.
Satgas lawan COVID-19 BIN membawa langsung mobil laboratorium Covid-19, ambulance dan peralatan pendukung lainnya di kota Surabaya dan sekitarnya.
Dalam rapid test ini, BIN menyiapkan 3.000 alat rapid test beserta 2 mobil lab untuk test PCR atau swab test setiap harinya.
Swab Test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif (positif) Covid-19. mobil lab dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.
Sebelumnya, BIN telah menggelar rapid test masal Covid-19 di sejumlah titik di Surabaya. Selain menggelar rapid test, BIN juga memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk ibu kota Jawa Timur ini guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
BERITA TERKAIT: