Tak pelak lagi, jika kampung tersebut menjadi destinasi wisata tersendiri, termasuk peserta pendidikan Lemhannas RI – PPSA XXI (pendidikan setara bintang dua).
"Setidaknya 15 perwira tinggi dan pimpinan nasional yang hadir mendapat suguhan budaya musik angklung, kuliner khas Yogyakarta, Odong-odong (mobil kayuh) dan menembus
Ringin Kembar (pohon beringin kembar) dalam kunjungan tersebut.
Di Langenastran ada festival “Batik & Batok Night (BBN) #2†yang akan berlangsung pada 6-7 Oktober 2018.
“BBN ini meliputi kegiatan budaya berupa Lomba Membuat Batik Shibori-Jumputan, Pameran Batik Kraton dan warga, Bazar, Kuliner, Batik dan Kerajinan,
Bergada Prajurit Langenastro serta Festival Keroncong," kata KRT Radya Wisraya Sumartoyo, sesepuh Kampung Langenastran.
Humas Kampung Wisaya Budaya Langenastran, Sri Susilo menjelaskan kegiatan BBN ini merupakan konsekuensi dari Langenastran yang mengukuhkan diri sebagai Kampung Wisata Budaya Yogyakarta
"Di samping BBN, kegiatan dan budaya tradisional yang dipersembahkan Langenastran antara lain, Lomba
Jemparingan (Panahan),
Ruwah Gumregah yakni tradisi membuat
apem menjelang bulan puasa (Ramadhan), Macapatan," kata Susilo.
[jto]