"Di bawahnya itu ada jalur air. Sehingga terjadi erosi secara terus menerus. Apalagi saat ini curah hujan sudah mulai," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi Agus Budianto saat meninjau lokasi lubang, dilansir RMOLJabar, Selasa (11/9).
Selain itu, kontur tanah tersebut kalau kering terbuka. Sementara saat hujan itu lebih padat.
"Sehingga saat basah akan menjadi lebih jenuh. Tingkat kejenuhan ini yang membuat ambles. Apalagi saat ini memasuki hujan," ucapnya.
Apabila jalur air di bawah tidak dibersihkan, bisa terjadi pelebaran lubang tersebut. Bahkan bisa mencapai sekitar 10 meter.
"Sesuai jalur air di bawah saja. Sekitar 10 meter," ungkapnya.
Lantaran itu, pihaknya menyarankan jalur air di bawah segera dibersihkan. Selain itu, dibuat dinding penahan di bawahnya, sehingga tidak membahayakan.
"Kalau tidak dilakukan, akan membahayakan warga sekitar," terangnya.
Selain itu, dibuat sungai terbuka pun tidak masalah. Hal itu kembali kepada kebijakan pemerintah setempat.
"Mau bikin pondasi di bawahnya agar tidak erosi lagi, ataupun dibuat seperti sungai terbuka tak jadi soal. Terpenting biarkan air mengalir pada tempatnya. Sehingga tidak mengerosi sekitar," pungkasnya.
[lov]