Pemberian vaksin Difteri yang dikhususkan bagi anak usia 1 hingga 19 tahun tersebut dilakukan oleh petugas medis Puskesmas Kecamatan (PKC) Kebon Jeruk.
Petugas Medis PKC Kebon Jeruk Ismuhadi mengatakan, pemerintah memberikan vaksin secara langsung bagi anak usia 1 hingga 19 tahun di Puskesmas, Posyandu dan Sekolah.
"Bagi warga yang berusia di atas 19 tahun diarahkan datang ke rumah sakit pemerintah terdekat dan swasta," kata Ismuhadi.
Selain itu Ismuhadi menjelaskan, meski pemberian vaksin difteri terus dilakukan secara masif, belum ditemukan kasus penderita Difteri di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk.
"Sejauh ini kasus Difteri di Kecamatan Kebon Jeruk belum ditemukan," tuturnya.
Sementara itu, dr. Lia menjelaskan, warga berusia di bawah 19 tahun wajib diberikan tiga kali suntikan dengan interval 0-1-6 bulan.
"Karena usia tersebut beresiko terkena penyakit yang dapat menyebabkan kematian," jelas dokter yang bertugas di PKC Kebon Jeruk saat ditemui usai memberikan suntik vaksin Difteri kepada warga.
Lebih lanjut, ia menjelaskan gejala penderita yang diduga terkena Difteri adanya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel, demam lebih dari 38 derajat celcius, sakit saat menelan dan suara serak.
"Leher membengkak seperti leher sapi akibat pembengkakan kelenjar leher, lemas dan lelah," terang dokter Lia.
Ketua Posyandu Nusa Indah RW 08 Desi Rahmawati mengungkapkan, kegiatan pelayanan posyandu kali ini mendapat respon yang sangat antusias dari masyarakat.
"Sambutan warga ramai dan bagus, biasanya di bawah seratus, sekarang lebih dari dua ratus warga yang hadir," ungkapnya.
Selama kegiatan pelayanan Posyandu berlangsung turut dihadiri oleh Lurah Sukabumi Utara Romeli, Anggota LMK Syahwali dan Ketua RW 08 Ubaidillah.
[rus]