Kredibilitas Kepolisian Dalam Mengungkap Kasus Saracen Dipertanyakan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 26 Agustus 2017, 18:09 WIB
rmol news logo Ketua Advokasi Tim Pembela Ulama dan Aktivis Indonesia (TPUA), Eggy Sudjana mempersoalkan pernyataan Analisis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divhumas Polri Kombes pol Sulistyo Pudjo Hartono yang mengatakan bahwa mengungkap aktor intelektual pengguna jasa Sindikat Saracen Cyber Team bukanlah perkara mudah.

"Waktu awal-awal katanya mau diperiksa semua sampai ke akar-akarnya, dibongkar sampai akar-akarnya, tapi barusan Mabes Polri mengatakan bahwa sulit mengungkapkan siapa yang memesan atau mengorder untuk ujaran kebencian ini, lah bagaimana kok sulit," ketusnya dalam diskusi bertajuk 'Saracen dan Wajah Medsos Kita' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8).

Dia mengaku heran dengan pernyataan itu, pasalnya, sebelumnya Pudjo sudah mengatakan bahwa motif dari Saracen sebenarnya hanya ekonomi.

Harusnya, menurut Eggy yang juga merupakan korban fitnah Saracen ini, polisi mampu dengan mudah mengungkap siapa saja aktor intelektual yang menggunakan jasa Saracen.

"Ngungkap saya bisa, ngungkap yang lain-lain bisa. Kok pas ngungkap yang order ga bisa. Katanya ini motifnya ekonomi, katanya bisnis orientied. Harusnya bisa. Siapa yang mesan ke Saracen ini, karena bayarannya 100 jutaan paling tidak," sesalnya. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA