Hal itu disampaikan salah satu senior THS Yan Kawilarang kepada Redaksi RMOL beberapa saat yang lalu, Senin (10/7).
Sidang yang dilaksanakan dengan suasana Retret dengan nilai-nilai reflektif yang bertujuan untuk membangkitkan berbagai semangat seperti, Berani mengakui kekurangan dan kesalahan, Menyingkirkan egoisme dan saling mendengarkan untuk tujuan saling memahami serta Mau bangkit dan berkarya nyata untuk Gereja dan Bangsa.
Sidang kali ini dihadiri Para Dewan Pendiri, yaitu RD. Martinus Hadiwijoyo. RD. Aloysius Gonzaga Luhur Prihadi, DR. RMS Haripurnomo Kushadiwijoyo, MPh, Dra. Margriet Emmy Putraningrum, M.Psi, Drs. Fransiskus Krisdaryadi Hadisubroto. Aloysius Bambang Wahjudi, SIP, Maria Sri Selastinigsih, SE. dan Benedictus Wiharto, SH
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Vincentius Ganang Prasetiono, Sidnas tahun ini dikemas penuh dengan nuansa kekeluargaan. Karena setiap peserta adalah utusan dari berbagai distrik di Indonesia, dan datang sebagai warga Gereja.
"Sidang ini sebagai bagian dari pembinaan wawasan kebangsaan untuk ikut menjaga keutuhan NKRI dan juga untuk semakin memperkuat Gereja.
Peserta yang hadir dalam semangat kekeluargaan, dan kami mau saling bergandeng tangan untuk melakukan revitalisasi THS-THM. Ini agar kami lebih mampu berkarya nyata bagi Gereja dan Bangsa,†ujar Ganang.
Sementara itu salah satu peserta dari Distrik Keuskupan Agung Kupang, Dominikus Taek, mengharapkan Sidnas mampu menghadirkan kembali semangat dasar THS-THM. Dominikus juga berharap agar tidak ada lagi egoisme untuk saling menyalahkan satu sama lain dan mengajak semua bersama untuk melayani.
Hal senada juga disampaikan Fransiskus Lenak dari Distrik Keuskupan Manado yang hadir karena merasa terpanggil utk ikut memajukan THS THM di Bumi Nyiur Melambai.
Sedangkan Dewan Pendiri THS-THM, Krisdaryadi, mengingatkan bahwa Sidnas juga menjadi ajang diskusi dan refleksi. Dan menurutnya, sidang ini sekaligus Retret, untuk itu semua peserta harus berusaha menemukan Tuhan dan lebih mengenal diri.
Dalam Sidang Nasional THS-THM ini anggota Dewan Pendiri Maria Selastiningsih terpilih menjadi Koordinator Nasional THS-THM periode 2017 – 2020. Dia menggantikan Pastor Martinus Hadiwijoyo sebagai penjabat sementara Koordinator Nasional THS-THM karena pengurus sebelumnya dibekukan.
Selain Selastiningsih, dalam sidang itu juga memutuskan 8 nama lainnya sebagai pengurus nasional THS-THM. Mereka masing-masing, Ronald Suitella, Ignatius Adi Nugroho, Yuli Sri Mulyaningsih, Eugenius Kau Suni, Yohanes Edison Buru, Hironimus Rete, Dionisius Kushadiwijaya, dan Vincentius.
Usai terpilih, Maria Selastiningsih menyampaikan, dirinya bersama pengurus baru akan bekerja maksimal untuk mewujudkan THS-THM yang lebih mampu menghadapi tantangan yang sedang dihadapi Gereja dan Bangsa.
“Kami akan terus membehahi yang ada. Mari kita bekerja sama dalam melakukan pembinaan agar setiap anggota memiliki keberanian untuk bekerja mengambil tanggung jawab. Berani menghadapi kesulitan, “ujar Selastiningsih.
Dia juga akan melakukan pendataan ulang terhadap pengurus dan anggota di berbagai Distrik agar pembinaannya lebih terarah.
“Kita data ulang guna pembenahan dan pembinaan. Selama ini kalau ada yang masih kurang, kita perbaikan, †kata Selastaningsih
Sementara itu, anggota Dewan Pendiri THS-THM Pastor Martinus Hadiwijoyo meminta pengurus dan Anggota THS-THM terus memperkuat diri guna mempertahankan Pancasila.
Romo Hadi menegaskan, pada semua peserta bahwa, kita semua perlu terus perkuat diri agar menjaga negara kita sesuai UUD 1945 dan Pancasila. Ancaman terorisme dan radikalisme perlu kita hadapi, tidak boleh memecah keutuhan NKRI.
[san]