Kepala Pusat Data Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, abu vulkanik yang terjadi sekitar pukul 21.00 WIB sempat mengganggu pandangan pengguna jalan.
Menurutnya, hujan abu vulkanik berasal dari erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang berlangsung sekitar pukul 18.30 WIB.
"Erupsi tidak terlalu besar dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.500 meter. Angin bertiup perlahan ke timur-tenggara. Material abu vulkanik terbawa angin dan jatuh di Kota Medan," jelas Sutopo kepada wartawan.
Dia menjelaskan, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih sangat tinggi beberapa waktu ke depan. Potensi erupsi susulan juga masih tinggi. Sepanjang hari Minggu sudah terjadi tiga kali erupsi, 38 kali gempa guguran, 10 kali gempa frekuensi rendah, dan dua kali gempa hybride.
Teramati guguran lava pijar sejauh 1.000 meter ke arah tenggara-timur, guguran lava sejauh 700-1.000 meter ke tenggara-timur, dan sejauh 1.000 meter ke selatan-tenggara.
"Aktivitas vulkanik masih tinggi, status Gunung Sinabung masih tetap Awas," kata Sutopo.
Dia menambahkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat dan pengunjung untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, untuk di bagian selatan-tenggara dilarang melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer, serta bagian tenggara-timur enam kilometer.
"Empat kilometer untuk sektor utara-timur laut agar dievakuasi ke lokasi yang aman. Artinya daerah itu adalah zona merah yang sangat berbahaya dan harus dikosongkan," demikian Sutopo.
[wah]