Bahkan mantan Walikota Blitar itu lebih memprioritaskan kepentingan warga Jakarta ketimbang sibuk menggalang dukungan untuk meraih kursi DKI 1.
"Pak Djarot memang hebat, di tengah gonjang-ganjing politik menjelang Pilkada DKI Jakarta, dia tetap bekerja sebagai wagub dengan baik," puji pengamat sosial politik, Timbul Tampubolon kepada wartawan, Selasa (19/4).
Menurut dia, Djarot memang digadang-gadang untuk menantang Ahok di perebutan kursi Gubernur DKI Jakarta tahun depan. Dia sudah dapat tiket dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai salah satu calon gubernur.
Namun pada saat Ahok mendapat serangan bertubi-tubi dari berbagai pihak karena kebijakan-kebijakannya, Djarot tidak mau ikut bermain memanaskan situasi untuk mencari keuntungan.
Hal ini menurut Timbul tidak menambah beban Ahok sebagai calon incumbent, sehingga keduanya masih bisa menyelesaikan tugasnya secara baik sebagai gubernur dan wagub hingga berakhir masa bakti mereka.
"Roda pemerintahan Pemprov DKI tetap berjaan normal, tidak ada guncangan meski Djarot sudah didukung partainya sebagai calon," ujarnya.
Timbul menambahkan sebenarnya Djarot bisa saja memanfaatkan situasi sekarang ini untuk kepentingannya, seperti ikut menyerang Ahok dari belakang. Ternyata Djarot tidak mau bermain atau terpancing untuk memperkeruh keadaan.
"Pak Djarot memang hebat, dia tidak mau menimbulkan keriuhan dan kegaduhan, sebaliknya terus membantu gubernur menjalankan tugas-tugasnya di pemerintahan," kata Ketua Komunitas Pengawas Keuangan Negara(KPKN) ini.
Sikap seperti ini lanjut Timbul lagi patut ditiru kepala dan wakil kepala daerah lain yang masih ingin maju dalam Pilkada serentak tahun 2017 dan 2018. Wakil gubernur atau wakil bupati serta wakil walikota yang hendak maju sebagai calon kepala daerah tetap menjaga keharmonisan dengan atasannya yang kebetulan juga kembali maju mencalonkan diri dengan pasangan berbeda.
"Seperti Pak Djarot dengan Ahok, keduanya tetap menjaga keharmonisan memimpin pemerintahan sehingga tidak sampai memicu instabilitas politik di Jakarta yang bisa mengganggu jalannya pembangunan," kata Timbul.
Ditambahkan, Ketua DPP PDIP itu bisa membuat keseimbangan politik sehingga tidak sampai terjadi perpecahan dengan Ahok.
[rus]