"Antrean pembeli BBM sudah naik semenjak rencana kenaikan BBM diparipurnakan," kata Petugas SPBU Wangon Kabupaten Banyumas, Darsito, Jumat (21/6).
Menurut dia terjadi kenaikan jumlah pembelian hingga 30 persen pasca dipastikannya kenaikan BBM. Dalam sehari, biasanya SPBU Wangon hanya menjual sekitar 18-20 kiloliter. Namun sejak empat hari lalu terjadi lonjakan hingga 26 kiloliter.
"Yang paling terasa adalah pembelian dengan jerigen untuk dipasarkan lewat eceran warung-warung," ujarnya.
Pihak SPBU mengantisipasi kemungkinan penimbunan BBM dengan cara meminta pembeli menunjukkan surat rekomendasi dari Dinas Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop) yang di dalamnya diketahui oleh kepala desa dan camat.
"Dikhawatirkan terjadi penimbunan BBM oleh para spekulan," jelasnya.
Sementara, penjual eceran bensin asal Besuki, Rokhim mengaku sudah mengantri sejak pagi. Namun hingga siang ini (Jumat, 21/6) satu jerigennya belum terisi.
"Saya sudah antre sejak jam 8 pagi. Sudah 3 jam belum dapat bensin,' ujarnya.
Sebelum ada kepastian kenaikan bensin, jatah pembeliannya adalah 40 liter. Namun sekarang dia hanya dijatah maksimal 30 liter. Kendati demikian, Rokhim mengaku tidak keberatan asal suplai BBM lancar.
[rsn]
BERITA TERKAIT: