Guru Besar ilmu politik Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf, mengatakan, terobosan ala Jokowi akan gagal diwujudkan dengan baik karena Jokowi hanya mengandalkan popularitas tanpa didasari kemampuan untuk mengimplementasikan gagasan-gagasannya.
Maswadi mencontohkan program Kartu Jakarta Sehat yang digagas oleh Jokowi bersama Wakilnya, Basuki Purnama (Ahok). Program ini banyak menimbulkan masalah karena tidak didukung perencanaan yang matang sehingga pada tahap implementasi banyak menimbulkan masalah.
Ketidakpahaman Jokowi mengenai prioritas implementasi gagasannya pun dilihatnya menjadi ganjalan Jokowi dalam memimpin.
"Kalau hanya mengeluarkan KJS semua orang juga bisa. Itu bukan terobosan karena cuma bagi-bagi kartu. Yang harus diperhatikan justru kelemahan dalam implementasi kebijakan itu," ucapnya.
Seharusnya, kalau Jokowi mau melakukan terobosan di bidang pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Jokowi mempersiapkan infrastruktur terlebih dahulu, seperti rumah sakit yang mau menampung warga Jakarta.
KJS, menurutnya lagi, seharusnya hanya diberikan kepada masyarakat Jakarta dari golongan tidak mampu. Kalau diberikan ke semua warga Jakarta tentu akan sangat membebani anggaran daerah. Rumah sakit pun tidak bisa dituntut untuk menerima semua pasien yang memiliki KJS karena rumah sakit juga harus terus beruoperasi yang membutuhkan dana yang cukup yang didapat dari biaya penangangan pasien.
"Tidak pada tempatnya gubernur memaksa rumah sakit untuk menerima semua pasien yang memiliki KJS.Hal-hal seperti ini yang membuat mata masyarakat Jakarta terbuka dan mulai mempertanyakan kemampuan Jokowi.
Dia menilai, meski saat ini popularitas Jokowi begitu tinggi (sebagai capres), namun hal itu akan segera memudar seiiring kesadaran masyarakat Jakarta akan sosok Jokowi.
[ald]
BACA JUGA: