Ahok Kesal, Ancam Hapus Uang Kerohiman

Yang Main Tanah Itu Bajingan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 11 Mei 2013, 15:09 WIB
Ahok Kesal, Ancam Hapus Uang Kerohiman
rmol news logo Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lagi-lagi menggertak pihak tertentu yang "mengompori" warga agar tidak mau direlokasi Pemprov DKI dari kawasan Waduk Pluit ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda.

Ahok menegaskan, relokasi merupakan jalan satu-satunya agar kepentingan masyarakat Jakarta yang lebih luas, yakni terbebas dari banjir, dapat perlahan terwujud.

"Jadi kalau Anda ngotot minta bagi lahan di tanah yang bukan Anda punya, lalu tiba-tiba seolah-olah dia benar, yang salah dibenarkan, itu tidak betul. Jakarta jadi rusak karena itu. Kita nggak ada lagi toleransi," tegas Ahok kepada wartawan usai acara Pemecahan Rekor MURI untuk 1000 Siswa TK Merakit Robot di Mall Ciputra, Jakarta Barat, Sabtu (11/5).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengetahui sekelompok orang yang melarang warga di Waduk Pluit pindah ke Marunda. Tidak hanya itu, oknum makelar tanah pun menjadi bibit permasalahan sulitnya membujuk warga. Ia mengeluhkan uang kerohiman yang selalu menghambat program pemerintah membenahi Jakarta.

"Jadi memang Ada sekelompok orang di Jakarta yang kerjaannya dapat uang dengan main-main tanah, supaya dapat kerohiman terus. Itu bajingan kita anggap kalau ambil uang rakyat terus. Ngemis-ngemis cari uang kerohiman," ungkapnya dengan nada tinggi.

"Nanti di DKI nggak boleh ada lagi uang kerohiman. Jadi kalau relokasi dari sungai dari waduk manapun tidak ada yang namanya ganti rugi atau ganti untung," ungkap Ahok. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA