SIDANG KORUPSI SATELIT BAKAMLA

Fayakhun Tidak Minta 300 Ribu Dolar AS Untuk Munas Golkar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 31 Januari 2018, 17:40 WIB
Fayakhun Tidak Minta 300 Ribu Dolar AS Untuk Munas Golkar
rmol news logo Anggota Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi menyangkal pernah meminta uang 300 ribu dolar AS dari PT Melati Technofo Indonesia, pemenang lelang proyek pengadaan satelit monitoring di Bakamla melalui Erwin Arif, pengusaha dari perusahaan Rohde & Schwarz, vendor proyek tersebut.

"Saya tidak tahu. Saya tidak menulis itu," kata Fayakhun dalam kesaksian di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (31/1).

Adapun Fayakhun dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Nofel Hasan. Pernyataan itu diutarakan Fayakhun saat Jaksa KPK menampilkan screen shoot percakapan whatsapp messengger antara dirinya dan Erwin Arif.

"Saya manggil Erwin itu Win. Itu (di screen shoot) bro," jelas dia lagi.

Terlepas dari itu, Fayakhun tahu soal adanya Munas Golkar yang digelar sekitar April-Mei 2016 lalu. Namun dia membantah permintaan uang dari Erwin diperuntukkan untuk Munas beringin.

Berikut kalimat yang disampaikan Fayakhun kepada Erwin:

"Bro, kalau dikirim Senin, maka masuk di tempat saya Kamis atau Jumat depan. Padahal, Jumat depan sudah munas Golkar."

"Apa bisa dipecah: yang cash di sini 300rb, sisanya di JP Morgan? 300rb nya diperlukan segera untuk petinggi2 nya dulu. Umatnya nyusul minggu depan."

Jaksa KPK kemudian menanyakan hal itu kepada Fayakhun.

"Saya tidak tahu Pak. Karena saya ini kalau mengirim pesan kepada teman saya kepada Erwin, biasanya kami janjian untuk ketemu, ngobrol. Jadi saya tidak pernah mengirim pesan rinci detil seperti ini," kata Fayakhun yang saat ini anggota Komisi III DPR RI.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA