Terutama karena akhir-akhir ini marak isu aliran dana mencurigakan sebesar Rp 30 miliar ke Teman Ahok. Diduga dana itu berasal dari perusahaan raksasa properti yang terlibat di reklamasi pantai utara Jakarta.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR pekan lalu, KPK mengaku sedang menyelidiki kasus ini.
"Kalau elite Teman Ahok mungkin mereka akan berkelit (kepada KPK). Tapi orang-orang di lapangan yang mengumpulkan KTP dan yang sudah keluar ini, bisa menjadi pintu masuk bagi penyidik untuk investigasi," ujar pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/6).
Dia yakin masih banyak relawan Teman Ahok lain yang bisa digunakan KPK untuk pembuktian isu aliran dana yang sangat besar dan mencurigakan. (Baca:
Ini Gaji Dan Fasilitas Relawan Teman Ahok)
"Bisa jadi terkonfirmasi omongan Junimart Girsang (anggota Komisi III) yang mengatakan duit Rp 30 miliar mengalir dari pengembang. Ini terkonfirmasi pengakuan mereka (para eks relawan)," ucap Emrus.
Pengakuan para eks relawan Teman Ahok hari ini juga membantah klaim dari para tokoh Teman Ahok bahwa dana operasional kegiatan mereka diperoleh secara mandiri dari penjualan suvenir. (Baca juga
:Relawan Teman Ahok Memang Dikucuri Dana Operasional)
"Lebih baik mereka jujur dari awal. Mengaku saja, mereka punya kepentingan, dapat berapa. Kan bisa jadi itu adalah
cost politic atau
money politic. Kenapa selalu bilang tidak dapat duit dari siapapun?" sesal Emrus.
[ald]