Gelaran JMFF bertujuan untuk menekankan pentingnya dukungan negara dalam membangun industri film yang kuat, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi, baik di kancah nasional maupun internasional.
Acara ini digelar sekaligus dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta dan menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia.
"Kami buka pendaftaran dari 15 Mei 2025 berakhir di 20 Juli 2025 selama kurang lebih 3 bulan dengan pertimbangan masih ada yang produksi atau lebih dari satu," kata Ketua Panitia Jakarta Millenial Film Festival 2025, Munir Setiagus dalam jumpa pers di Jakarta Pusat pada Selasa 15 Juli 2025.
Tercatat peserta yang mendaftar sudah lebih 120, karena satu orang bisa mengirimkan tiga karya.
Munir mengatakan, rata-rata peserta adalah siswa SMA dan SMP yang mengisi waktu luang libur sekolah.
"Sampai saat ini persentase peserta 60 persen adalah pelajar," kata Munir.
Setelah semua persyaratan administrasi selesai, selanjutnya film diseleksi tim juri untuk dipilih tiga terbaik, dari kategori siswa dan profesional.
Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia, Gunawan Paggaru menilai event ini berguna untuk mencari bakat dari generasi milenial yang memiliki talenta di dunia perfilman.
"Supaya masyarakat bisa kritis, kalau masyarakat kritis maka filmaker bisa bertambah," kata Gunawan.
Kepala Seksi Perlindungan Kebudayaan Sudin Kebudayaan Jakarta Pusat, Mohammad Amin memastikan pemerintah mendukung ajang kebudayaan ini.
"Di Pemprov DKI, Dinas Kebudayaan telah melaksanaan pengajuan kebudayaan di bidang teater, kita laksanakan pelatihan teater itu cikal bakal sineas-sineas film di Jakarta," kata Amin.
BERITA TERKAIT: