RMOL. Paus Leo XIV memanggil seluruh kardinal dari berbagai negara untuk menghadiri pertemuan penting di Vatikan pada awal Januari 2026 mendatang.

Dalam pernyataannya Vatikan menyatakan pertemuan yang dikenal sebagai Konsistori tersebut akan berlangsung selama dua hari, yakni pada 7-8 Januari, tepat setelah berakhirnya Tahun Suci 2025. Tahun Suci merupakan perayaan besar Gereja Katolik yang hanya berlangsung setiap 25 tahun sekali.

Vatikan menjelaskan bahwa konsistori pertama Paus Leo ini bersifat konsultatif, dengan tujuan memperkuat pemahaman bersama serta memberikan dukungan dan nasihat kepada Paus dalam menjalankan tanggung jawab besarnya memimpin Gereja universal.

“Pertemuan ini diarahkan untuk membangun kebersamaan dan membantu Bapa Suci dalam menjalankan tugas kepemimpinannya yang berat,” demikian pernyataan resmi Vatikan, dikutip dari Associated Press, Senin 22 Desember 2025.

Selama bulan-bulan pertama masa kepausannya, Paus Leo XIV lebih banyak disibukkan dengan agenda rutin Tahun Suci. Ia secara intens bertemu dengan para peziarah dari berbagai negara, memimpin audiensi umum, serta merayakan misa-misa Yubileum khusus di Vatikan.

Selain itu, dirinya juga menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan berbagai urusan yang masih tertunda sejak masa kepemimpinan Paus Fransiskus. Karena itu, konsistori Januari ini menjadi momentum penting, di mana untuk pertama kalinya Paus Leo benar-benar bisa mulai memfokuskan diri pada agenda dan visinya sendiri sejak terpilih pada 8 Mei 2025, sekaligus mencatat sejarah sebagai paus pertama asal Amerika Serikat.

Hal yang menonjol dari pertemuan ini adalah keputusan Paus Leo untuk memanggil seluruh kardinal dunia ke Roma. Langkah ini berbeda dengan pendekatan Paus Fransiskus sebelumnya, yang jarang menggunakan konsistori sebagai alat pemerintahan, di mana ia lebih mengandalkan kelompok kecil penasihat tetap yang terdiri dari delapan hingga sembilan kardinal pilihan dalam mengambil keputusan penting.

Berbeda dengan jenis konsistori lain, pertemuan kali ini tidak akan diisi dengan pelantikan kardinal baru. Fokus utama sepenuhnya pada dialog, pertukaran pandangan, dan masukan bagi Paus Leo XIV dalam menentukan arah kebijakan Gereja Katolik ke depan.