Borobudur Steril Jelang Kedatangan Prabowo-Macron

Candi Buddha terbesar di dunia yang biasanya ramai wisatawan, terutama saat musim liburan, tampak lengang dari hiruk-pikuk pengunjung.

Pantauan langsung RMOL di lokasi menunjukkan, hanya tampak rombongan biksu berjubah oranye yang berjalan perlahan menaiki undakan candi menuju puncaknya. 

Kehadiran mereka bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga bagian dari penyambutan khusus untuk kedua kepala negara yang dijadwalkan tiba siang ini.

Menurut informasi yang diterima redaksi, Prabowo dan Macron akan menaiki candi menggunakan fasilitas stair lift, sebuah alat khusus yang dipasang untuk mempermudah akses ke puncak Borobudur, sekaligus mengefisienkan waktu kunjungan. 

Kehadiran stair lift ini juga mencerminkan upaya pemerintah dalam menjaga kenyamanan pengunjung VIP tanpa mengurangi aspek pelestarian situs cagar budaya.

Sejumlah tiang bendera dengan warna merah-putih dan biru-putih-merah lambang kebangsaan Indonesia dan Prancis, tampak berjajar rapi di sepanjang jalan utama menuju kawasan candi. 

Dekorasi ini semakin mempertegas eratnya hubungan diplomatik kedua negara yang pada momen ini bukan hanya sekadar kunjungan, tetapi juga simbol penguatan kerja sama bilateral.

Sebelum tiba di Borobudur, Prabowo dan Macron melaksanakan serangkaian kegiatan resmi di Akademi Militer (Akmil) Magelang. 

Di sana, keduanya disambut dalam upacara kenegaraan yang melibatkan ribuan pasukan jajar kehormatan. 

Tidak hanya itu, Prabowo secara khusus mengajak Macron untuk meninjau fasilitas Akmil, berdialog langsung dengan para taruna, serta menikmati santap siang bersama.

Kunjungan Macron ke Indonesia kali ini memiliki makna penting, baik dalam konteks diplomasi pertahanan maupun kerja sama pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan. 

Borobudur, sebagai simbol warisan dunia, menjadi titik temu yang sarat makna, tempat di mana nilai sejarah, spiritualitas, dan kerja sama internasional berpadu.