Seorang pria bersenjata pisau melakukan penyerangan kepada sekelompok orangtua dan balita dari pusat penitipan anak.
Dua menjadi korban tewas, yaitu anak berusia dua tahun asal Maroko dan seorang pejalan kaki berusia 41 tahun yang berusaha melindungi anak-anak tersebut.
Tiga korban lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit, termasuk seorang dewasa dengan beberapa luka tusukan, seorang anak laki-laki Suriah berusia dua tahun dengan luka ringan di leher, dan seorang guru penitipan anak yang lengannya patah saat mencoba melarikan diri.
Dikutip dari
RT, tersangka seorang pria berusia 28 tahun asal Afghanistan yang sedang mencari suaka. Polisi segera melakukan penahanan. Pria itu memasuki Jerman pada tahun 2022 namun tidak berhasil mendapatkan suaka.
Sebelumnya, tersangka telah dikenali oleh pihak berwenang terkait dengan tiga insiden kekerasan lainnya. Pihak berwenang telah mengajukan perawatan wajib untuk masalah mental pria tersebut.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menggambarkan serangan itu sebagai tindakan teror yang tak terbayangkan dan menyatakan keprihatinannya atas tindakan tersebut.
"Saya muak melihat tindakan kekerasan seperti itu terjadi di negara kita setiap beberapa minggu, oleh para pelaku yang sebenarnya datang ke sini untuk mencari perlindungan," kata Scholz.
"Gagasan toleransi yang keliru sama sekali tidak pantas di sini," ujarnya.
BERITA TERKAIT: