Operasi gabungan yang berlangsung pada Jumat 22 November 2024 ini melibatkan Biro Investigasi Peradilan Pusat Maroko (BCIJ), bagian dari Direktorat Jenderal Pengawasan Teritorial (DGST), serta Direktorat Intelijen Umum Kepolisian Nasional Spanyol.
Dalam pernyataannya, BCIJ mengatakan bahwa operasi ini berhasil menangkap sembilan tersangka. Tiga di antaranya diamankan di Tetouan dan Fnideq dan telah ditempatkan di bawah pengawasan kejaksaan khusus yang menangani kasus terorisme dan ekstremisme.
Sementara enam lainnya ditangkap di Madrid, Ibiza, dan Sebta.
"Penggeledahan yang dilakukan di tempat tinggal para tersangka menghasilkan penyitaan senjata tajam dan peralatan elektronik, yang akan menjalani analisis forensik digital yang diperlukan," kata BCIJ dalam keterangan pada Sabtu 23 November 2024.
Menurut pernyataan otoritas tersebut, para tersangka diduga mempromosikan ideologi Daesh serta mengadakan pertemuan di Sebta dan Tetouan untuk merencanakan aksi teror. Mereka juga diketahui berniat bergabung dengan cabang Daesh di wilayah Sahel, Afrika.
Saat ini penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap jaringan internal dan eksternal mereka serta menentukan tingkat keterlibatan dalam proyek teror yang direncanakan kelompok ini.
Operasi gabungan disebut ini menjadi bagian dari koordinasi keamanan yang berkelanjutan antara Maroko dan Spanyol dalam menghadapi ancaman terorisme. Kedua negara menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
BERITA TERKAIT: