Gubernur Kharkiv, Oleg Synegubov pada Minggu (19/5), mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir, telah ada 9.907 warga yang pergi dari rumah mereka karena ketakutan.
"Sejak Rusia memulai serangan 10 Mei lalu, kini total warga yang mengungsi ke luar kota sudah 9.907 orang," ungkapnya seperti dimuat
AFP.
Synegubov melaporkan pergerakan tentara Rusia yang berhasil maju lima hingga 10 kilometer di sepanjang perbatasan timur laut, Kharkiv.
Aksi pasukan Moskow berhasil terhenti setelah dihadang oleh angkatan bersenjata Ukraina.
"Pasukan Ukraina telah menggagalkan dua percobaan untuk menerobos pertahanan dalam semalam," kata Synegubov.
Moskow telah menyerang beberapa pemukiman termasuk Vovchansk, yang hanya berjarak lima kilometer dari perbatasan.
Pasukan Rusia telah menguasai wilayah seluas 278 kilometer antara tanggal 9 dan 15 Mei, yang merupakan pencapaian terbesar mereka sejak akhir tahun 2022.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menilai serangan Rusia di kota Kharkiv mungkin hanya gelombang pertama dari serangan yang lebih besar lagi.
Dia mendesak agar pasukan Ukraina lebih waspada, karena militer Rusia semakin masuk ke wilayah teritori mereka.
Merespon pencapaian tersebut saat berkunjung ke China pada Jumat (16/5), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu harus dilakukan sebagai respons terhadap penembakan yang dilakukan Ukraina di wilayah perbatasan.
BERITA TERKAIT: