Seorang pejabat senior pertahanan AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkap kondisi keuangan Washington yang sudah semakin menipis untuk membantu Ukraina.
“Saya pikir sekutu kami sangat menyadari situasi pendanaan kami, apalagi Ukraina. Karena kekurangan uang, sehingga kami tidak mampu memasoknya,” ungkap laporan tersebut, seperti dikutip dari
Reuters pada Selasa (19/3).
Pekan lalu pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan paket bantua militer darutat senilai 300 juta dolar AS ke Ukraina.
Namun dana itu bersumber dari penghematan tak terduga dari kontrak militer yang dilakukan Pentagon.
Pada Selasa (19/3), Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin akan hadir dalam pertemuan kelompok kontak pertahanan Ukraina (UDCG) dan mencoba meyakinkan sekutu-sekutu Eropa untuk meningkatkan dukungan militernya terhadap Kyiv.
Dukungan Eropa menjadi semakin penting karena Biden tidak bisa mendapatkan paket bantuan besar untuk Ukraina melalui Kongres, dan sebagian besar energi kebijakan luar negerinya terfokus pada perang di Gaza.
Namun para pejabat Amerika mengatakan bahwa kenyataannya tanpa Amerika, dukungan Eropa terhadap Ukraina tidak akan cukup untuk melawan pasukan Rusia.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS dari Partai Republik Mike Johnson menolak untuk mengadakan pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang yang akan memberikan tambahan dana sebesar 60 miliar dolar AS untuk Ukraina.
Sementara Gedung Putih telah berusaha keras untuk menemukan cara untuk mengirim bantuan ke Kyiv yang tengah berjuang mati-matian mempertahankan kedaulatannya dari Rusia.
BERITA TERKAIT: