Mengutip laporan
Asian Lites News pada Selasa (8/1), beban utang Pakistan secara keseluruhan telah melonjak hingga 63.390 triliun rupee (Rp 23.505) pada akhir November tahun lalu.
"Total utang tersebut berasal dari pinjaman dalam negeri sebesar 40.956 triliun rupee (Rp 2.265 triliun) dan pinjaman internasional 22. 434 triliun rupee (Rp 1.240 triliun)," ungkap laporan tersebut.
Sebagai perbandingan, tahun 2022 total utang keseluruhan Pakistan mencapai 50.959 triliun rupee (Rp 2.818), ini berarti meningkat 12.431 rupee dengan tahun 2023.
Direktur Bank Dunia untuk Pakistan, Najy Benhassine, mencatat bahwa pembangunan ekonomi Pakistan terbatas pada kelompok elit yang mengakibatkan negara tersebut tertinggal dibandingkan negara-negara lain.
Pakistan sedang melangsungkan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk pencairan tahap kedua dari paket dana talangan sebesar 3 miliar dolar AS.
Selain itu, Pakistan juga meminta pinjaman baru sebesar 600 juta dolar AS dari dua bank China yakni Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dan Bank of China.
BERITA TERKAIT: