Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gunakan Rute Baru, Dua Kapal Kargo Gandum Pertama Tiba di Pelabuhan Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Minggu, 17 September 2023, 09:39 WIB
Gunakan Rute Baru, Dua Kapal Kargo Gandum Pertama Tiba di Pelabuhan Ukraina
Kapal kargo Aroyat saat mencapai Pelabuhan Ukraina menggunakan koridor Laut Hitam yang baru/Net
rmol news logo Untuk pertama kalinya dalam sebuah perkembangan bersejarah, dua kapal kargo, Resilient Africa dan Aroyat, berhasil mencapai pelabuhan Ukraina setelah mengarungi perjalanan melintasi Laut Hitam menggunakan jalur baru.

Kabar ini disampaikan oleh otoritas pelabuhan Ukraina, yang mengungkapkan bahwa kapal-kapal tersebut telah tiba di Chornomorsk pada Sabtu (16/9) dan sekarang tengah bersiap untuk memuat sekitar 20 ribu ton gandum yang akan dijual ke pasar dunia.

Berdasarkan laporan yang dimuat BBC pada Minggu (17/9), momen ini menjadi peristiwa penting karena kapal sipil ini menjadi kapal pertama yang berhasil mencapai pelabuhan Ukraina sejak batalnya perjanjian dengan Rusia yang bertujuan untuk menjamin keamanan kapal-kapal tersebut.

Sebelumnya, jalur koridor tersebut diketahui hanya digunakan oleh kapal-kapal yang berlayar dari Ukraina.

"Kedua kapal yang membawa bendera negara kepulauan Oseanik Palau dan awaknya terdiri dari warga dari berbagai negara, termasuk Ukraina, Turkiye, Azerbaijan, dan Mesir berhasil mencapai pelabuhan," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Oleksandr Kubrakov dalam pengumumannya.

Menurut keterangan dari kementerian pertanian Ukraina, kapal-kapal ini akan segera mengirimkan gandum ke Mesir dan Israel.

Kedatangan kedua kapal ini terjadi setelah Rusia membatalkan perjanjian yang didukung oleh PBB, yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina melalui pelabuhan Chornomorsk dan dua pelabuhan Laut Hitam lainnya pada Juli lalu.

Dalam pembatalan tersebut, Moskow mengklaim bahwa sebagian dari perjanjian yang memperbolehkan ekspor makanan dan pupuk tidak dipenuhi dan mengeluhkan adanya sanksi Barat yang membatasi ekspor pertanian mereka sendiri.

Sejak saat itu, Rusia mengancam akan memperlakukan kapal sipil yang berlayar ke Ukraina sebagai sasaran militer potensial, dengan Inggris baru-baru ini menuduh Rusia telah menargetkan salah satu kapal saat bersandar di pelabuhan Odesa, Ukraina.

Pada awal 2022, ketika Rusia melancarkan invasi, angkatan lautnya telah memblokade pelabuhan Laut Hitam Ukraina, yang mengakibatkan terhambatnya ekspor sekitar 20 juta ton biji-bijian.

Hal ini menyebabkan lonjakan harga pangan di seluruh dunia dan kelangkaan di berbagai negara Timur Tengah dan Afrika yang bergantung pada impor pangan dari Ukraina, karena negara itu adalah salah satu pemasok tanaman pangan terbesar di dunia seperti minyak bunga matahari, jelai, jagung, dan gandum. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA