Dalam laporannya pada Senin (17/7), WHO menyebut pihaknya telah diberi tahu oleh otoritas Polandia pada 27 Juni bahwa puluhan kucing di seluruh negeri mengalami kematian yang janggal.
WHO kemudian melakukan penyelidikan pada 11 Juli. Hasilnya mengungkap 29 dari 47 sampel menunjukkan mayat kucing positif flu burung.
Dikutip
Global News, 18 kucing merupakan peliharaan dengan akses ke luar rumah, lima kucing hewan peliharaan tanpa akses ke luar rumah, sementara dua kucing bukan hewan peliharaan.
Kematian terakhir pada kucing ini dilaporkan pada 30 Juli. Pemeriksaan post-mortem pada sejumlah kecil kucing menunjukkan adanya pneumonia. Beberapa kucing mengalami gejala yang parah termasuk kesulitan bernapas, diare berdarah, dan tanda-tanda neurologis.
Sejauh ini WHO belum mengetahui sumber flu burung dari kematian kucing di Polandia. Namun ada beberapa kemungkinan sumber penularannya, termasuk kucing melakukan kontak langsung atau tidak langsung dengan unggas terinfeksi, memakan unggas terinfeksi, atau memakan makanan terkontaminasi.
WHO mencatat, sejak akhir tahun 2021, kasus flu burung pada spesies non-unggas mengalami peningkatan. Bahkan virus ini juga menginfeksi hewan liar, mamalia laut, dan terkadang hewan di penangkaran.
BERITA TERKAIT: