Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari
Mehr News pada Sabtu (15/7).
Menurut Lavrov, pengiriman F-16 berkemampuan nuklir ke Kyiv akan menciptakan risiko bentrokan bersenjata langsung dengan Rusia, Sebab Moskow pasti akan merespon dengan senjata yang sama.
"Pasokan jet tempur F-16 hanya satu contoh perkembangan peristiwa yang sangat berbahaya," tegasnya.
Lavrov menekankan bahwa Rusia tidak bisa mengabaikan kemampuan pesawat canggih tersebut, dan menganggapnya sebagai ancaman nuklir dari Barat.
"Munculnya sistem seperti itu (F-16) di angkatan bersenjata Ukraina akan dianggap oleh kami sebagai ancaman dari Barat di bidang nuklir,” kata Lavrov.
Bulan lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan bahwa aliansi akan memulai pelatihan pilot Ukraina dengan jet tempur F-16 musim panas ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berharap bisa menerima pasokan pertama jet tempur F-16 dari negara-negara Barat pada akhir 2023.
BERITA TERKAIT: