Mengutip
Anadolu Agency pada Kamis (6/7), aplikasi itu menawarkan ruang baru untuk percakapan publik dan berbagi pembaruan teks dengan panjang 500 karakter yang dapat diunggah, dengan menyertakan tautan, foto, dan video berdurasi hingga 5 menit.
Ada tombol untuk menyukai, memposting ulang, membalas, atau mengutip "utas", serta penghitung yang dapat menunjukkan jumlah suka dan balasan yang diterima dari sebuah unggahan.
Dalam unggahannya di Threads, CEO Meta Mark Zuckerberg menjelaskan bahwa visi aplikasi barunya itu adalah untuk menciptakan opsi dan ruang publik yang ramah untuk percakapan.
“Visi kami adalah bahwa Threads akan menjadi aplikasi baru yang lebih fokus pada teks dan dialog, meniru apa yang telah dilakukan Instagram untuk foto dan video,” kata Mark.
Lantaran aplikasi ini dibangun langsung oleh tim Instagram, maka Threads dapat langsung digunakan oleh para pengguna yang telah memiliki akun di media sosial itu dengan nama pengguna yang sama serta pengikut yang sama di aplikasi baru tersebut.
Namun, bagi para pengguna yang tidak memiliki akun Instagram, mereka harus lebih dulu mendaftarkan akun barunya.
Kini aplikasi tersebut telah tersedia langsung di Apple Store dan Google Store yang dapat diunggah di lebih dari 100 negara termasuk AS, Inggris, Australia, Kanada, dan Jepang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Perusahaan induk Facebook, Meta, secara resmi meluncurkan aplikasi Threads berbasis teks pada Rabu (5/7), sebagai calon pesaing baru bagi Twitter. 
BERITA TERKAIT: