Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (11/6), Gubernur Laut Merah Mesir mengatakan pihaknya berhasil menyelamatkan 12 anggota awak kapal dan 12 turis Inggris.
Namun, tiga turis lainnya masih dinyatakan hilang.
"Tiga warga negara Inggris hilang setelah kapal scuba diving yang mereka tumpangi terbakar," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
ABC News. Sebuah regu pencarian telah diluncurkan untuk menemukan tiga turis Inggris yang identitasnya tidak diungkapkan tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pihak berwenang Mesir menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik di ruang mesin kapal.
Kedutaan Besar Inggris di Kairo mengatakan masih terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk menemukan tiga warga mereka yang hilang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Mesir tengah berusaha keras meningkatkan industri pariwisatanya yang dirugikan oleh ketidakstabilan politik selama bertahun-tahun dan pandemi Covid-19.
Resor Laut Merah Mesir memiliki beberapa tujuan pantai yang paling terkenal di kalangan warga Eropa. Mereka dapat menyelam dengan akses terumbu karang yang mudah untuk dijumpai.
Kecelakaan kapal di Mesir juga terjadi sebelumnya. Pada 2021, sebuah kapal terbalik di sebuah danau dekat kota Alexandria yang menyebabkan sedikitnya lima orang tewas, termasuk tiga anak.
Kemudian yang terbesar terjadi pada tahun 1991 ketika kapal feri Salem Express yang berlayar dari Arab Saudi ke Mesir tenggelam dan menewaskan sebanyak 471 orang, kebanyakan di antaranya merupakan peziarah Muslim.
BERITA TERKAIT: