Secara tak sengaja, Biden yang mengunjungi Kuil Katolik Knock pada Jumat (14/4) berjumpa dengan pendeta yang memberi ritus terakhir kepada putranya, Beau, sebelum dia meninggal pada 2015.
Dia adalah Pastor Frank O'Grady, pendeta yang berada di sisi Beau Biden saat dia meninggal. O'Grady, mantan pendeta Angkatan Darat AS, telah pindah ke Knock untuk bekerja di sana, yang pada akhirnya membawanya ke pertemuan yang tidak direncanakan dengan presiden.
Pertemuan itu juga mengejutkan bagi Pastor Richard Gibbons, yang memimpin Biden dalam tur ke kuil Katolik Knock hari itu. Gibbons baru menyadari bahwa rekannya itu melakukan sakramen kepada putra Biden.
Beau Biden, putra tertua Biden, meninggal di Amerika Serikat pada 2015 karena kanker otak.
“Kebetulan saja – dan ini terjadi secara spontan – kebetulan kami, yang bekerja di kuil di sini, pendeta yang memberikan ritus terakhir pengurapan terakhir kepada putranya di Amerika Serikat. Luar biasa, dan saya bahkan tidak mengetahuinya, saya tidak mengetahuinya sampai presiden datang," kata Gibbons, seperti dikutip dari Reuters.
O'Grady, seorang pendeta Irlandia yang bekerja di Rumah Sakit Militer Walter Reed di Washington DC, menggambarkan pertemuannya dengan Presiden Joe Biden sebagai sesuatu yang juga mengejutkan dan mengharukan.
Mulanya, ia terkejut saat dipanggil karena dia tahu itu adalah kunjungan pribadi dan hanya beberapa orang yang diizinkan masuk ke basilika.
“Dia tidak tahu saya bekerja di sini. Jadi ketika ... saya melihatnya, dia agak emosional. Terakhir kali kami bertemu adalah ketika putranya sakit parah delapan tahun lalu," kata O'Grady.
Selama pertemua, Biden sangat terharu dan menangis ketika menjabat tangan O'Grady.
Biden, yang mengakhiri perjalanannya ke Irlandia, melakukan kunjungan pribadi ke kuil tersebut, yang merupakan situs ziarah penting bagi umat Katolik.
Momen mengharukan terjadi di tengah kunjungan Presiden Joe Biden ke Irlandia. 
.jpg)
BERITA TERKAIT: