Kekurangan ekspor pasokan pertahanan Rusia itu diumumkan oleh Angkatan Udara India (AIF) selama pertemuan komite parlemen pada Jumat (24/3).
Menurut perwakilan IAF, Rusia dan India telah merencanakan pengiriman senjata yang signifikan tahun ini, tetapi tidak akan terlaksana karena alasan yang dirahasiakan.
"Mereka telah memberi tahu kami secara tertulis bahwa mereka tidak dapat memenuhinya," kata pejabat AIF, seperti dimuat
The Defense Post. Pernyataan tersebut merupakan konfirmasi resmi pertama dari New Delhi tentang kekurangan ekspor senjata Moskow.
Ini mempertajam spekulasi bahwa industri pertahanan Rusia mengalami masalah serius dalam memproduksi pasokan militer.
Hingga kini, Kedutaan Besar Rusia di New Delhi dan cabang ekspor senjata Moskow Rosoboronexport belum mengeluarkan pernyataan terkait pengumuman tersebut.
Pada tahun 2017, Rusia dilaporkan menyumbang lebih dari 40 persen (8,5 miliar dolar AS atau Rp 128 triliun ) dari impor pertahanan India sebesar 18,3 miliar dolar AS atau Rp 277 triliun.
Meski begitu, kegagalan pengiriman Rusia baru-baru ini dapat mengganggu hubungan diplomatiknya dengan India.
Karena khawatir sanksi Barat menghambat produksi militer Rusia, tahun lalu AIF akhirnya membatalkan rencana pembelian 85 pesawat tempur multi-peran Su-30MKI buatan Moskow.
BERITA TERKAIT: