Dilaporkan oleh
Reuters, setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agung Gibraltar, Grace 1 berganti nama menjadi Adrian Darya 1. Menurut data pengiriman Refinitiv, kapal tersebut meninggalkan pelabuhan Gibraltar pada Minggu (18/8) pukul 11 malam waktu setempat dengan tujuan yang belum jelas.
Sementara itu, Duta Besar Iran untuk Inggris, Hamid Baeidinejad sebelumnya memang mengatakan bahwa kapal tanker tersebut diperkirakan akan berangkat pada Minggu malam (18/8). Dua tim teknis Iran pun telah diterbangkan ke Gibraltar.
Diketahui, pelepasan kapal tanker tersebut telah diputuskan pada pekan lalu. Namun pada Jumat (16/8), pengadilan federal di Washington mengeluarkan surat perintah penyitaan untuk kapal tanker bermuatan minyak bernilai hampir 1 juta dolar AS tersebut.
Kendati demikian, pihak Gibraltar mengatakan tidak dapat memenuhi permintaan AS. Karena sanksi Uni Eropa terhadap Iran lebih sempit dibanding AS. Sehingga Otoritas Pusat Gibraltar tidak dapat memberikan bantuan penahanan yang diminta oleh AS.
Sementara AS ingin menangkap kapal Grace 1 dengan alasan kapal tersebut memiliki hubungan dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran yang dianggap sebagai sebuah organisasi teroris.