New York Times, merujuk pada Harian Korea Selatan
Chosun Ilbo, memuat bahwa dia dieksekusi sebagai bagian dari "pembersihan" negosiator nuklir utama negara itu setelah pertemuan puncak kedua antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Mengutip sumber anonim, Kim Hyok Chol dikabarkan telah dieksekusi oleh regu tembak pada bulan Maret lalu di lapangan terbang Mirim di pinggiran kota Pyongyang, ibukota Korea Utara.
Dia menghadapi tuduhan telah mengkhianati pemimpin tertinggi Korea Utara dalam negosiasi dengan Amerika Serikat.
Namun, kabar tersebut tidak memberikan petunjuk siapa sumbernya atau bagaimana informasi itu diperoleh.
Kedutaan Besar Korea Utara untuk Indonesia, akhir pekan ini (Sabtu, 1/6), dalam pernyataan singkat kepada redaksi
RMOL.ID, memastikan bahwa kabar tersebut adalah berita palsu atau hoax.
Sebelumnya, dikabarkan
New York Times, para pejabat Korea Selatan tidak dapat mengkonfirmasi laporan
Chosun Ilbo tersebut.