Dalam konferensi persnya di Rusia Jumat (28/2), Yanukovych mengaku terpaksa melarikan diri untuk menghindari ancaman.
"Saya berniat untuk melanjutkan perjuangan untuk masa depan Ukraina. Saya dipaksa untuk meninggalkan Ukraina karena ada ancaman langsung terhadap hidup saya, orang terdekat dan orang-orang yang saya sayangi. Tidak ada yang menggulingkan saya," katanya, seperti dikabarkan
CNN (Sabtu, 1/3).
Yanukovych mengatakan dirinya malu karena tidak mampu mempertahankan stabilitas di negaranya .
"Saya ingin meminta maaf di depan semua orang bahwa saya tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan apa yang sekarang sedang terjadi di negara ini," tambahnya.
Ini merupakan kemunculan pertama Yanukovych di hadapan publik sejak dirinya digulingkan oposisi pada pekan lalu.
Ia melarikan diri ke sebuah wilayah di Rusia yang terletak diperbatasan dengan Ukraina, setelah pemerintah Rusia menerima pengajuan suaka Yanukovych.
Yanukovych dilengserkan setelah parlemen Ukraina menyepakati resolusi yang menyebut dirinya bersalah atas kekerasan yang terjadi dalam krisis di negeri tersebut. Parlemen pun menuntut untuk menyeret Yanukovych ke Mahkamah Internasional akibat kejahatan serius tersebut.
Viktor Yanukovych dinilai pantas menjadi tersangka pembunuhan berencana. Ia disebut bertanggung jawab atas tewasnya 82 hingga 100 orang dalam bentrokan berdarah di Kiev, yang sebagian besarnya adalah pengunjuk rasa.
[rus]
BERITA TERKAIT: