"Film ini memiliki efek korosif terhadap jiwa lelaki, keÂmampuanÂnya sebaÂgai seorang suami, dan lebih jauh lagi, seorang ayah," ucap Anderson.
Ia mencontohkan skandal
sexting yang menimpa salah seÂorang mantan senaÂtor Amerika, AnÂthony Weiner. Pria ini kerap menjadi sorotan karena beÂberapa kali ketaÂhuan mengirimkan gambar tak senonoh dirinya, bahkan salah satunya saat ia sedang mengeloni anaknya di atas tempat tidur. Menurut AnderÂson, peristiwa ini adalah efek nyata kecanduan pornografi.
"Secara sederhana, kita harus mengedukasi diri kita sendiri dan juga anak kita untuk mengerti bahwa porno hanya untuk para pecundang. Sebuah jalan keluar yang memÂbosankan dan mubazir atas orang-orang yang terlalu malas untuk mencari manfaat seks yang sehat," imbuh si
Barb Wire yang kini beruÂsia 49 tahun ini.
Sebagai ganti pornografi, Anderson menyodorÂkan jalan keluar, yakni menggantiÂnya dengan imajinasi, seks berlandaskan cinta dan hubungan yang mengikat.
Sekadar informasi. Anderson menÂjadi model sampul di edisi terakhir majalah Playboy sebelum stop produksi, pada Januari/Februari 2016. Anderson mengenang pertama kalinya diminta untuk menÂjadi model majalah berlogo kelinci tersebut pada 1989, setelah dirinya ditemui di sebuah pertandinÂgan sepak bola. "Juru kamera mengaÂrahkan kamera kepadaku dan semua orang melihatku di layar dan mereka menarikku ke barisan ke lapangan," kenangnya.
"Saat itu aku sedang menÂgenakan T-Shirt Labbat biru dan Labbat akhirnya menawariku kerja sama iklan. Dari situ,
Playboy menelepon dan menÂdatangkanku dari Kanada. Saat itu aku belum pernah bepergian dengan pesawat," tutup pemilik payudara jumbo ini. ***